Pengertian Minat Menurut Para Ahli

 Minat Menurut Para Ahli

Interest

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Eka Sari Setianingsih,dkk, 2018: 13). Menurut Dalyono (dalam Eka Sari Setianingsih,dkk, 2018: 13), minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Menurut Slameto (2013: 57) minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sedangkan Syach (dalam Anggun Dwi Setya Putri, 2018: 10) mengemukakan bahwa minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat baca muncul melalui proses yang panjang dan memerlukan tahapan perubahan yang muncul secara teratur dan berkesinambungan sehingga akan menjadikan seseorang memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap suatu hal yang dibaca.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 2013: 180). Minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi serta pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau mungkin suatu kegiatan tertentu (Andin Sefrina, 2013: 28).

Menurut Rahim (dalam Ilham Nur Triatma, 2016: 168) menyebutkan bahwa orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Tampubolon (dalam Dalman, 2017: 141) menjelaskan bahwa minat baca adalah kemauan atau keinginan seseorang untuk mengenali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut. Selanjutnya, Tarigan (dalam Dalman, 2017: 141) menyatakan minat baca merupakan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan.

Minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi untuk mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya. Minat baca juga dapat diidentifikasikan sebagai bentuk perilaku terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai tingkat kesenangan yang kuat (Dalman, 2017: 142).

Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri (Farida Rahim, 2011: 28). Frymeir (dalam Farida Rahim, 2011: 28-29) mengidentifikasi tujuh faktor yang memengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut: 

  1. Pengalaman sebelumnya; siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika mereka belum pernah mengalaminya. 
  2. Konsepsinya tentang diri; siswa akan menerima jika informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya. 
  3. Nilai-nilai; minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa. 
  4. Mata pelajaran yang bermakna; informasi yang mudah dipahami oleh anak akan menarik minat mereka. 
  5. Tingkat keterlibatan tekanan; jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi. 
  6. Kekompleksitasan materi pelajaran; siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.

Menurut Hurlock (dalam Dalman, 2017: 149-150), minat yang berkembang pada anak karena hal berikut ini:

a.       Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental.

Minat berubah seiring dengan perubahan fisik dan mental yang juga mengalami perubahan, jenis bahan bacaan pun akan berubah seiring dengan level perkembangan dan kematangan pribadi.

b.      Minat bergantung pada kesiapan belajar.

Kesempatan belajar anak yang paling tinggi adalah di lingkungan rumah, di mana lingkungan rumah merupakan stimulus paling awal dan tempat belajar paling utama bagi anak untuk belajar membaca dan mempertahankannya dan kemudian menjadi suatu kebiasaan.

c.       Minat diperoleh dari pengaruh budaya.

Budaya merupakan kebiasaan yang sifatnya permanen, sehingga sangat memungkinkan dengan adanya budaya membaca akan membuat seseorang secara tidak langsung baik secara langsung memengaruhi minat membaca menjadi tinggi.

d.      Minat dipengaruhi oleh bobot emosi.

Seseorang yang telah menemukan manfaat dari kegiatan membaca akan menimbulkan reaksi positif yang akan membuat orang tersebut ingin mengulanginya lagi dan lagi, sehingga kesenangan emosi yang mendalam pada aktivitas membaca akan menguatkan minat baca.

e.       Minat adalah sifat egosentrik di keseluruhan masa anak-anak.

Seorang anak yang yakin terhadap membaca akan membuatnya memiliki wawasan luas dan kecerdasan dalam menyikapi hidup dan terus-menerus melakukan aktivitas membaca sampai tua.

        Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sukarela untuk mengetahui potensi diri sendiri. Aktivitas yang didasari dengan rasa senang saat melakukannya, ketertarikan yang tinggi, perhatian yang besar dan dengan sukarela melibatkan dirinya dengan aktivitas yang disukainya itu. Sedangkan minat baca dan tulis merupakan suatu aktivitas membaca dan menulis yang dilakukan tanpa ada yang menyuruh atau sukarela demi kepentingan diri sendiri ataupun orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang minat membaca dalam hati dan menulis dengan tujuan penugasan.

 

Daftar Pustaka
Dalman. 2017. Keterampilan Membaca. Cetakan ke-3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Putri, Anggun Dwi Setya. 2018. Analisis Minat Baca Mahasiswa Semester 5 PGSD UPGRIS. Widya Wacana. 13: 10-11. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Cetakan keempat. Jakarta : Bumi Aksara.

Setianingsih, Eka Sari,dkk. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: Universitas PGRI Semarang.

Sefrina, Andin. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: MEDIA PRESSINDO.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Cetakan Ke-6. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
 
Baca Juga :
 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penggunaan Delicious, Yummy, Dan Tasty Dalam Kalimat Bahasa Inggris

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN TEACHER CENTERED LEARNING (TCL)

Pengertian Seni Aliran Dekoratif