Makalah Perencanaan Kurikulum

Perencanaan Kurikulum

KATA PENGANTAR 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang PERENCANAAN KURIKULUM. Tak lupa kami juga berterimakasih kepada ibu Veryliana Purnamasari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu kami dalam mata kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum.

Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang Perencanaan Kurikulum. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kami membutuhkan saran untuk memperbaikinya. Oleh karena itu kami berterimakasih jika ada yang memberi kritik dan sarannya demi perbaikan makalah.

Semoga makalah ini dapat dimengerti dengan mudah dan dapat dipahami isi dari makalah tersebut. Kami minta maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.


Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3

1.3 Tujuan.................................................................................................. 3

Bab 2 Pembahasan

2.1 Prinsip-prinsip Perencanaan............................................................... 4

2.2 Karakteristik Perencanaan Kurikulum................................................ 5

2.3 Kerangka Kerja Perencanaan Kurikulum............................................ 7

2.4 Kerangka Pengembangan Kurikulum.................................................. 8

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11

3.2 Saran................................................................................................... 12

 


BAB I Pendahuluan

1.1  Latar Belakang

Dalam kegiatan membuat kurikulum harus sesuai dengan ketentuan atau panduan membuat kurikulum yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. Agar dapat sesuai dengan tujuan pendidikan, maka kurikulum hendaknya dibuat dengan melalui perencanaan yang matang serta  sistematis dan terpadu, pengorganisasian yang baik, diimplementasikan di lapangan, dan diawasi  pelaksanaannya.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Untuk membuat sebuah rencana, seseorang harus mengacu ke masa depan. Perencanaan memberikan pengaruh dalam menentukan pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir, menyusun atau menetapkan prioritas dan urutan strategi, menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru, serta mengembangkan kebijakan-kebijakan.


1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa prinsip- prinsip perencanaan kurikulum?

2.      Apa karakteristik perencanaan kurikulum?

3.      Apa kerangka kerja perencanaan kurikulum?

4.      Apa kerangka pengembangan kurikulum?


1.3  Tujuan

1.      Mengetahui prinsip- prinsip perencanaan kurikulum

2.      Mengetahui karakteristik dari perencanaan kurikulum

3.      Mengetahui kerangka kerja perencanaan kurikulum

4.      Mengetahui kerangka dari pengembangan kurikulum

 

BAB II PEMBAHASAN

2. 1  Prinsip-prinsip Perencanaan Kurikulum meliputi:

a.    Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang sama, dan penelitian.

b.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. 

c.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar

Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa, apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan learning by doing, bukan hanya learning by seeing and knowing.

d.   Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.

e.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga dicermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau objective, berapa banyak butir tes yang perlu disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid. Dalam kegiatan pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil tes, apakah digunakan formula guessing bagaimana pengubahan skor menjadi skor masak, skor standar apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tse digunakan.

2. 2  Karakteristik Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai  pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta, tindakan yang perlu dilakukan, biaya, sarana, serta sistem kontrol atau evaluasi.

2. Sebagai penggerak roda organisasi dan tata laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tujuan organisasi.

3. Sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan.

a)         Model Perencanaan Kurikulum

Ada 4 (empat) model perencanaan kurikulum berdasar asumsi rasionalitas, yaitu: asumsi tentang pemrosesan informasi secara cermat yang berkaitan dengan mata pelajaran, peserta didik, lingkungan dan hasil belajar. Berikut ini model-model perencanaan kurikulum:

1.  Model Perencanaan rasional deduktif atau rasional Tyler

Model ini menitik-beratkan logika dalam merancang program kurikulum dan bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals dan objectives). Model ini dapat diterapkan pada semua tingkat pembuat keputusan, dan tepat untuk sistem pendidikan sentralistik.

2.  Model Interaktif rasional atau The Rational - Interactive Model

Model ini menitik-beratkan pada ”perencanaan dengan” (planning with) daripada ”Perencanaan bagi” (planning for). Perencanaan kurikulum ini bersifat situasional atau fleksibel serta tepat bagi lembaga pendidikan yang akan mengembangkan kurikulum berbasis sekolah. Model perencanaan kurikulum ini didasarkan pada kebutuhan yang berkembang  di masyarakat.

3. The Diciplines Model

Model ini menitik-beratkan pada guru sebagai pihak yang merencanakan kurikulum bagi siswa. Model ini dikembangkan sesuai dengan pertimbangan sistematik tentang relevansi antara pengetahuan filosofis, sosiologis, dan psikologis.

4.  Model tanpa Perencanaan atau non planning model

Model ini dikembangkan berdasarkan pertimbangan inisiatif guru di dalam ruangan kelas, sebagai pengambil keputusan dalam menentukan strategi pembelajaran, pemilihan media belajar dan sebagainya.

b)    Aspek-aspek yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai hal yang menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, karasteristik manusia sekarang dan masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.

2. Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif, yang mempertimbangkan dan mengordinasi unsur esensial belajar-mengajar efektif.

3. Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipatif . Pendidikan harus responsif terhadap kebutuhan individual siswa, untuk membantu siswa tersebut menuju kehidupan yang kondusif.

4. Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.

5. Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi konkrit, agar dapat digunakan dalam rencana pengembangan rencana kurikulm yang spesifik.

6. Masyarakat luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui berbagai hal yang ditujukan bagi anak-anak mereka melalui perumusan tujuan pendidikan.

7. Dengan keahlian profesional mereka, pendidik berhak dan bertanggung jawab mengidentifikasikan program sekolah yang akan membimbing siswa kearah pencapaian tujuan pendidikan.

8. Perencanaan dan pengembangan kurikulum paling efektif jika dikerjakan secara bersama-sama.

9. Perencanaan kurikulum harus memuat artikulasi program sekolah dan siswa pada setiap jenjang dan tingkatan sekolah.

10. Program sekolah harus dirancang untuk mengoodinasikan semua unsur dalam kurikulum kerangka kerja pendidikan.

11. Masing-masing sekolah mengembangkan dan memperhalus suatu struktur organisasi yang memfasilitasi studi masalah-masalah kurikulum dan mensponsori kegiatan perbaikan kurikulum.

12. Perlunya penelitian tindakan dan evaluasi, untuk menyediakan revitalisasi rencana dan program kurikulum

 

2. 3  Kerangka Kerja Perencanaan Kurikulum

Dalam perencanaan kurikulum, diperlukan adanya kerangka kerja umum,agar perencanaan kurikulum tersebut tersusun secara sistematis dan terorganisasi.Oemar Hamalik (2007 : 174-177) menjabarkan apa saja yang masuk ke dalam kerangka kerja perencanaan kurikulum ,yaitu :

1.      Fondasi

Pendidikan berdasarkan atas tiga daerah fondasi yang luas. Yaitu filsafat ,sosiologi,dan psikologi, yang berhubungan dengan kebutuhan individu maupun masyarakat.Perencanaan kurikulum berhubungan dengan spesifik dari subjek daerah fondasi tersebut.

2.      Tujuan (Goals)

Tujuan  dikembangkan sesuai dengan jenjang wilayah,yakni  nasional dan daerah.Tingkat nasional memberikan petunjuk bagi pengembangan lokal,dan sebaliknya.Masalahnya, Perencanaan kurikulum yang spesifik tidak mempertimbangkan rumusan tujuan yang luas atau rumusan tujuan umum berkelanjutan.

3.      General Objective

Sasaran umum menyajikan berbagai sasaran yang mengalihkan kegiatan belajar mengajar sejalan dengan tingkat perkembangan  siswa sehingga program pendidikan pun sejalan dengan tingkat  perkembangan siswa tersebut.

4.      Decision Screen

Guru atau pihak perencana kurikulum perlu mempertimbang kan lima wilayah yang akan mempengaruhi keputusan mereka,yaitu :

a.       Karateristik siswa yang menggunakan kurikulum tersebut.

b.      Refleksi prinsip-prinsip belajar.

c.       Sumber-sumber umum penunjang.

d.      Jenis pendekatan kurikulum

e.       Pengorganisasian pengelolaan disiplin spesifik yang digunakan dalam perencananan situasi belajar mengajar.

5.      Komponen Perencanaan Kurikulum

Komponen terdiri atas:

a.       Perumusan tujuan belajar atau hasil tujuan yang digunakan.

b.      Konten yang terdiri atas fakta dan konsep yang berhubungan dengan tujuan.

c.       Kegiatan yang mungkin digunakan untuk melaksanakan tujuan.

d.      Sumber –sumber yang mungkin digunakan untuk mencapai tujuan.

e.       Alat pengukuran untuk menentukan derajat pencapaian tujuan.

 

2. 4  Kerangka Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum ini harus mengacu pada sebuah kerangka umum, yang berisikan hal- hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan yaitu :

  1. Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum ini menekankan pada keharusan pengembangan kurikulum yang telah terkonsep dan diinterpretasikan dengan cermat,sehingga upaya- upaya yang terbatas dalam reformasi pendidikan, kurikulum yang tidak berimbang, inovasi jangka pendek dapat dihindarkan.

Dalam konteks ini, kurikulum didefinisikan sebagai suatu rencana untuk mencapai hasil- hasil yang diharapkanatau dengan kata lain suatu rencana  mengenai tujuan, hal yang dipelajari, dan hasil pembelajaran. Dengan demikian kurikulum terdiri atas beberapa komponen, yaitu hasil belajar dan struktur.

Pembelajaran adalah proses mengajar, yaitu menyiapkan lingkungan mengajar agar siswa dapat berinteraksi dengan orang, benda, tempat, dan ide melalui penyampaian kurikulum. Berkitan dengan hal tersebut, pengembangan kurikulum merupakan suatu proses perencanaan yang kompleks, mulai dari penilaian kebutuhan, identifikasi hasil-hasil belajar yang diharapkan, serta persiapan pembelajaran untuk mencapai kebutuhan.

Dalam perkembangan kurikulum, kepemimpinan yang efektif tergantung pada kemampuan menjelaskan dan menerapkan pendekatan dalam tercapainya tujuan kurikulum, serta melibatkan orang lain dalam proses perencanaan dan implementasinya.

  1. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Istilah yang digunakan untuk menyatakan tujuan pengemangan kurikulum adalah goals dan objectives. Tujuan sebagai goals dinyatakan dalam rumusan yang lebih abstrak dan bersifat umum, dan pencapaiannya relatif dalam jangka panjang. Adapun tujuan sebagai objectives lebih bersifat khusus, operasional, dan pencapaiannya dalm jangka pendek.

Tujuan pengembangan kurikulum berfungsi untuk menentukan arah seluruh upaya kependidikan sekolah atau unit oraganisasi lainnya, sekaligus menstimulasi kualitas yang diharapkan. Tujuan pendidikan pada umumnya berdasarkan pada filsafat yang dianut atau yang mendasari pendidikan tersebut.

Setiap tujuan yang masih bersifat umum diatas harus diuraikan lagi menjadi beberapa subtujuan yang lebih operasional.Hal yang penting dicermati dalam pengembangan kurikulum ini adalah adanya hubungan, kaitan, dan saling mendukung antara tujuan yang satu dengan yang lain.

  1. Penilaian Kebutuhan

Kebutuhan merupakan suatu hal yang pokok dalam perencanaan(Unruh dan unruh, 1984). Dalam kaitaannya dengan pengembangan kurikulum dan pembelajaran, kebutuhan didefinisikan sebagai perbedan antara keadaan aktual dan ideal yang dicita- citakan. Dengan kata lain, suatu perbedaan antara keadaan riil dan kondisi, kualitas, dan sikap.Penilaian kebutuhan adalah prosedur, baik secara terstruktur maupn informal,untuk mengidentifikasikesenjangan antara situasi dn tujuan yang diharapkan.

  1. Konten Kurikulum

Pada umumnya konten kurikulum dipandang sebagai informasi yang terkandung dalam bahan- bahan yang dicetak, rekaman audio dan visual, komputer dan alat- alat elektronik lainnya, atau yang ditransmisikan secara lisan. Konten kurikulum seperti sebenarnya sangat potensial bagi siswa. Informasi menjadi konten bagi siswa jika dapat memberi pengertian terhadap aktivitas yang berguna. Karena itu seleksi konten untuk kurikulum dan pembelajaran hanya merupakan salah satu bagian dari tugas- tugas pengembangan kurikulum yang berhubungan dengan konten tersebut.

  1. Sumber Materi Kurikulum

Mareri kurikulum yang diperlukan oleh para pengembang kurikulum dapat diperoleh di buku- buku teks dan petunjuk bagi guru. Materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa tempat seperti perpustakaan kurikulum di berbagai universitas, khususnya pada bagian pendidikan. Sumber- sumber yang dimaksud meliputi karya- karya yang diterbitkan oleh asosiasi profesional, penerbitan berkala, dan buku- buku teks yang relavan.

  1. Implementasi Kurikulum

Sebuah kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan berarti jika tidak diimplementasikan, dalam artian digunakan secara aktual di sekolah dan di kelas dalam implementasi ini tentu saja harus diupayakan penanganan terhadap pengaruh faktor- faktor tertentu misalnya kesiapan sumber daya, faktor budaya masyarakat, dan lain- lain.

  1. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi adalah suatu proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan ( judgment) untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang di evaluasi. Evaluasi kurikulum sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki substansi kurikulum< prosedur implementasi, metode instuksional serta pengaruhnya pada belajar dan perilaku siswa.

  1. Keadaan di Masa Mendatang

Pesatnya perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi, teknologi, serta berbagai peristiwa dunia memaksa setiap warga masyarakat berpikir dan merespon setiap perubahan yang dihadapi. Oleh karenanya harus dipikirkan solusi alternatif dalam menghadapi situasi masa yang akan datang.

BAB III PENUTUP

3. 1  Kesimpulan

1)      Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum meliputi:

a.       Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan:

b.      Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

c.       Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar

d.      Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

e.       Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

2)      Kerangka kerja perencanaan kurikulum ,yaitu :

1.      Fondasi

2.      Tujuan (Goals)

3.      General objective

4.      Decision screen

5.      Komponen perencanaan kurikulum

3)      KERANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum ini harus mengacu pada sebuah kerangka umum, yang berisikan hal- hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan yaitu :

1.      Asumsi

2.      Tujuan pengembangan kurikulum

3.      Penilaian kebutuhan

4.      Konten kurikulum

5.      Sumber materi kurikulum

6.      Implementasi kurikulum

7.      Evaluasi kurikulum

8.      Keadaan di masa mendatang     

3. 2  Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

 

Daftar Pustaka

1.        https://www.academia.edu/10757366/Kerangka_Dasar_Dan_Struktur_Kurikulum

2.        https://id.scribd.com/doc/97880637/Perencanaan-Kurikulum

3.        https://risalulummah.wordpress.com/2014/11/10/komponen-pengembangan-kurikulum-perencanaan-pengorganisasian-implementasi-evaluasi/

4.        Hamalik, O .(2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung :Remaja Rosda Karya

 



Baca Juga :
Teknik Mengajar Renang Anak SD
Pengertian Seni Aliran Dekoratif
Perbedaan Work, Job dan Task


Follow @gmoodgstyle on Instagram for Style Ideas 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penggunaan Delicious, Yummy, Dan Tasty Dalam Kalimat Bahasa Inggris

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN TEACHER CENTERED LEARNING (TCL)

Pengertian Seni Aliran Dekoratif