Pengertian Membaca Menurut Para Ahli


Pengertian Membaca Menurut Para Ahli

Read

            Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan yang berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca (Dalman, 2017: 5). Menurut Harjasujana dan Mulyati (dalam Dalman, 2017: 6), membaca merupakan perkembangan keterampilan yang bermula dari kata dan berlanjut kepada membaca kritis. Rusyana (dalam Dalman, 2017: 6) mengartikan membaca sebagai suatu kegiatan memahami pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis untuk memperolah informasi darinya. Menurut Tarigan (dalam Dalman, 2017: 7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

        Dalam hal ini, membaca bertujuan mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang, serta untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Berdasarkan definisi ini, membaca diartikan sebagai kegiatan membangun makna, menggunakan informasi dari bacaan secara langsung dalam kehidupan, dan mengaitkan informasi dari teks dengan pengalaman pembaca (Yunus Abidin,dkk, 2018: 165).

        Membaca adalah kegiatan memahami makna yang terdapat dalam tulisan. Dalam pengertian luas, membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bacaan itu, diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu (Nurhadi, 2016: 2). Burns,dkk. (dalam Farida Rahim, 2011:1) mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun, anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai (value) membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Walaupun informasi bisa ditemukan dari media lain seperti televisi dan radio, namun peranan membaca tak dapat digantikan sepenuhnya. Membaca tetap memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena tidak semua informasi bisa didapatkan dari media televisi dan radio (Farida Rahim, 2011: 2).

        Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi, mengisi waktu luang dan atau untuk memperluas pengetahuan yang dapat digunakan oleh pembaca di kehidupan sosialnya.

        Menurut McLaughlin & Allen (dalam Farida Rahim, 2011: 3-4), prinsip-prinsip membaca yang didasarkan pada penelitian yang paling memengaruhi pemahaman membaca ialah seperti dikemukakan berikut ini:
  1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
  2. Keseimbangan kemahiraksaran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman. 
  3. Guru membaca yang profesional (unggul) memengaruhi belajar siswa. 
  4. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca. 
  5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. 
  6. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas. 
  7. Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman membaca. 
  8. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. 
  9. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan. 
  10. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.
            Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan (Dalman, 2017: 11). Menurut Anderson (dalam Dalman, 2017: 11), ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu:
  1. Reading for details or fact (Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian)
  2. Reading for main ideas (Membaca untuk memperoleh ide-ide utama). 
  3. Reading for sequence or organization (Membaca untuk mengetahui urutan/susunan struktur karangan).
  4. Reading for inference (Membaca untuk menyimpulkan). 
  5. Reading to classify (Membaca untuk mengelompokkan/mengklasifikasikan). 
  6. Reading to evaluate (Membaca untuk menilai, mengevaluasi). 
  7. Reading to compare or contrast (Membaca untuk memperbandingkan/mempertentangkan).
            Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri. Tujuan membaca mencakup :
  1. Kesenangan.
  2. Menyempurnakan membaca nyaring. 
  3. Menggunakan strategi tertentu.
  4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik. 
  5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya. 
  6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis. 
  7. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi. 
  8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks. 
  9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk. dan Irwin dalam Farida Rahim, 2011: 11-12).
            Menurut Tampubolon (dalam Dalman, 2017: 15), untuk menemukan informasi fokus secara efisien, ada beberapa teknik membaca yang digunakan, yaitu: (1) baca-pilih (selecting), (2) baca-lompat (skipping), (3) baca-layap (skimming), dan (4) baca-tatap (scanning).

            Menurut Nurhadi (2016: 4-5) ada 3 tahap membaca yaitu (1) tahap prabaca, (2) tahap saat baca dan (3) tahap pascabaca. Masing-masing tahap tersebut meliputi kegiatan yang berbeda, berikut pembahasan tahap-tahap membaca, yaitu :

a. Tahap Prabaca

            Tahap prabaca dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi membaca dan mengaktifkan skemata yang dimiliki pembaca. Kegiatan pengaktifan skemata berguna untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap materi bacaan dan membangun pengetahuan baru. Proses pemahaman akan terhambat bila skemata pembaca tidak disiapkan sebelumnya. Aktivitas yang termasuk tahap prabaca sebagai berikut. 
  1. Menentukan tujuan membaca.
  2. Mendapatkan bacaan atau buku yang sesuai. 
  3. Melakukan survei awal untuk mengenali isi bacaan dan buku. 
  4. Membuat keputusan untuk membaca. 
  5. Mengaktifkan skemata yang dimiliki. 
  6. Membuat daftar pertanyaan.

b. Tahap Saat Baca

            Tahap saat baca adalah tahap utama dalam membaca. Pada tahap ini, seseorang mengerahkan kemampuannya untuk mengolah bacaan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan yang termasuk dalam tahap saat baca sebagai berikut.
  1. Membaca dengan teliti bacaan atau buku.
  2. Membuat analisis dan kesimpulan secara kritis. 
  3. Menyimpan informasi pengetahuan yang diperoleh. 
  4. Membuat catatan, komentar, atau ringkasan penting. 
  5. Mengecek kebenaran sumber. 
  6. Menghubungkan dengan gagasan penulisan lain.

c. Tahap Pascabaca

            Tahap pascabaca adalah tahap akhir kegiatan membaca. Pada tahap ini, seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengubah sikap mental karena “dorongan” hasil membaca. Aktivitas yang termasuk dalam tahap pascabaca sebagai berikut.
  1. Menentukan sikap: menerima atau menolak gagasan/isi bacaan.
  2. Mendiskusikan dengan orang lain. 
  3. Membuat komentar balikan. 
  4. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
  5. Mengubah menjadi bentuk lain.
  6. Memunculkan ide baru.
            Membaca merupakan proses membunyikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Menurut Dalman (2017: 63-68) ada dua jenis membaca, yaitu:

a. Membaca Nyaring

            Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Membaca nyaring bertujuan agar seseorang mampu mempergunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat dan jelas.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pembaca dalam membaca nyaring :
  1. Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
  2. Pembaca harus mempelajari kesimpulan penafsiran atau lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran. 
  3. Pembaca harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh. 
  4. Pembaca harus mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar (Tarigan dalam Dalman, 2017: 64).
Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, di antaranya adalah:
  1. Menggunakan ucapan yang tepat.
  2. Menggunakan frasa yang tepat. 
  3. Menggunakan intonasi suara yang wajar. 
  4. Dalam posisi sikap yang baik. 
  5. Menguasai tanda-tanda baca. 
  6. Membaca dengan terang dan jelas. 
  7. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif. 
  8. Membaca dengan tidak terbata-bata. 
  9. Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya. 
  10. Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya.  
  11. Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan. 
  12. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

b. Membaca Senyap (Dalam Hati)

            Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara, tanpa gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca tiga kata perdetik, menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, dan dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan itu.
Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
  1. Membaca tanpa suara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apa pun.
  2. Membaca tanpa ada gerakan gerakan kepala. 
  3. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring. 
  4. Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk. 
  5. Mengerti dan memahami bahan bacaan 
  6. Dituntut kecepatan mata dalam membaca. 
  7. Membaca dengan pemahaman yang baik. Dapat menyelesaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat pada bacaan.

Daftar Pustaka :

Abidin Yunus, Tita Mulyati dan Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran Literasi. Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.

Dalman. 2017. Keterampilan Membaca. Cetakan ke-3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

NURHADI. 2016. Teknik Membaca. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Cetakan keempat. Jakarta : Bumi Aksara.

 

Baca Juga :
Slang dalam Bahasa Inggris
 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penggunaan Delicious, Yummy, Dan Tasty Dalam Kalimat Bahasa Inggris

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN TEACHER CENTERED LEARNING (TCL)

Pengertian Seni Aliran Dekoratif