Pengertian Literasi Baca dan Tulis

Literasi Baca dan Tulis

Literasi

Secara tradisional, literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis. Orang yang dapat dikatakan literat dalam pandangan ini adalah orang yang mampu membaca dan menulis atau bebas buta huruf. Literasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam dan berfungsi untuk menghubungkan individu dan masyarakat, serta merupakan alat penting bagi individu untuk tumbuh dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang demokratis (Yunus Abidin,dkk, 2018: 1-2).

Echols & Shadily (dalam Muhammad Kharizmi, 2015: 13) mengemukakan bahwa secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek huruf. Selanjutnya Kuder & Hasit (dalam Muhammad Kharizmi, 2015: 13) mengemukakan literasi merupakan semua proses pembelajaran baca tulis yang dipelajari seseorang termasuk di dalamnya empat keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, dan menulis). Literasi dapat dimaknai sebagai kemampuan membaca, menulis, memandang, dan merancang suatu hal dengan disertai kemampuan berpikir kritis yang menyebabkan seseorang dapat berkomunikasi dengan efektif dan efesien sehingga menciptakan makna terhadap dunianya (Muhammad Kharizmi, 2015: 13).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi merupakan kemampuan berbahasa yang termasuk mendengar, berbicara, membaca dan menulis yang disertai dengan kemampuan berfikir kritis yang dapat digunakan seseorang untuk berkomunisaki dengan efektif dan efesien sehingga menciptakan makna terhadap dunianya.

Deklarasi UNESCO pada 2003 (dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017: 5) mengartikan literasi baca-tulis juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat, literasi baca-tulis juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Deklarasi UNESCO juga menyebutkan bahwa literasi baca-tulis terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan.

Dalam panduan GLN yang ditulis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017: 6) menyatakan bahwa literasi baca-tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Dalam Gerakan Literasi Nasional, literasi baca-tulis dikembangkan dan diimplementasikan berlandaskan pada lima prinsip dasar. Kelima prinsip dasar pengembangan dan implementasi literasi baca-tulis yang dimaksud adalah keutuhan dan kemenyeluruhan (holistik), keterpaduan (terintegrasi), keberlanjutan (sustainabilitas), kontekstualitas, dan responsif kearifan lokal (Materi Pendukung : Literasi Baca-Tulis, 2017: 6). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi baca-tulis merupakan kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, menelusuri, mencari, mengolah dan memahami informasi untuk dianalisis, menanggapi dan menggunakan tulisan untuk mencapai tujuan, mengembangkan potensi dan pemahaman yang dapat digunakan untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial.

 


Daftar Pustaka
Abidin Yunus, Tita Mulyati dan Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran Literasi. Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.
Khairizmi, Muhammad. 2015. Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi. JUPENDAS. 2: 13. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2018.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Literasi Bangsa. Jakarta: Pusat Pembinaan Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Materi Pendukung Literasi Baca Tulis. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga :
Cara Mudah Menawarkan Sesuatu Dalam Bahasa Inggris
Slang Dalam Bahasa Inggris

 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penggunaan Delicious, Yummy, Dan Tasty Dalam Kalimat Bahasa Inggris

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN TEACHER CENTERED LEARNING (TCL)

Pengertian Seni Aliran Dekoratif