Short Story "Me , Myself and I" Chapter 3

Me , Myself and I

Ch. 3

Independent woman

Bulan yang ditunggu-tunggu pun tiba . Sehari sebelum pindah , aku menyiapkan barang-barangku . Saat itu aku menyadari bahwa barangku ternyata lumayan banyak . Pada hari berikutnya , aku bingung bagaimana cara untuk memindahkan barang-barangku ke rumah yang baru. Semua temanku pulang kampung dan pasti mereka juga sibuk menyiapkan barang mereka untuk pindah. Akupun mencoba menghubungi teman SMA ku yang kuliah satu kota denganku . Aku juga mencoba menghubungi kakak tingkatku yang lelaki untuk membantuku memindahkan barang . Beruntung mereka dapat membantu ku . Aku pun memindahkan barang-barangku dengan bantuan kakak tingkatku dan menata kamar dengan bantuan teman SMA ku . Temanku yang lain pun sudah selesai menata kamar mereka . Kami merayakan ini dengan membaca doa dan makan malam bersama . Aku juga berterima kasih kepada kakak tingkatku dan teman SMA ku karena sudah membantuku .

Sangat asyik sekali satu rumah dengan teman-teman dekatku dan aku juga bisa menjadi dekat dengan teman sekelasku yang lain karena tinggal satu rumah . Kami masak bersama , makan bersama , menonton film bersama dan jalan-jalan bersama .

Beberapa bulan pun berlalu , aku merasa aneh dengan temanku Ira dan Sinta yang sudah jarang sekali kumpul bersama kami walaupun masih tegur dan sapa di kampus . Nia juga begitu , namun aku maklum karena Nia tidak mendapat kuota kelas kami saat pembagian kelas di semester kemarin . Jadi dia harus pisah kelas dengan kami . Tapi dia masih bersama kami di dalam rumah . Aku ingin sekali bertanya kepada mereka , namun entah mengapa aku merasa canggung menanyakannya . Aku juga ingin bertanya kepada Ira dan Sinta tentang ini , tapi kupikir karena mereka terlalu baik mereka pasti akan menjawab tidak ada apa-apa . Jadi kubiarkan saja .

Suatu hari , temanku berkumpul di rumah kos kami . Mereka ingin makan siang bersama dengan membeli makanan dari luar . Namun anehnya Tiara dan Mita tidak menawari kami . Aku hanya diam saja dan memesan makanan sendiri . Sifa yang tau Tiara dan Mita akan pergi keluar untuk membeli makanan langsung berteriak dari kamar dan meminta mereka untuk membelikannya juga . Tiara dan Mita pun setuju . Yuna , Maya dan Afia sudah membeli makanan sebelum mereka pulang . Mereka pun makan terlebih dahulu dan menawarkan kami . Tapi aku menjawab sudah pesan makanan . Aya makan diluar bersama temannya karena aya berbeda kelas dengan kami . Kami tidak tau dimana Nia berada pada saat itu . Karena semester ini sibuk sekali , kami jadi jarang sekali masak bersama . Tidak lama kemudian , makananku pun datang bersamaan dengan Mita dan Tiara . Kami pun makan bersama . Setelah kejadian tersebut aku merasa canggung sekali berada bersama teman-temanku . Kupikir mungkin hari mereka sedang buruk .

Tak lama setelah kejadian tersebut kami kembali seperti sebelumnya , berkumpul bersama . Namun Nia , Ira dan Sinta tidak ada bersama kami . Sebentar lagi ulang tahun Nia , kami merencanakan untuk memberikan kejutan untuknya . Aku setuju saja dengan mereka .

“Aku akan memberi tau Ira dan Sinta!” Aku berkata dengan semangat

“Tak usah memberi tau mereka , ri”. Tiara berkata sambil melihatku dengan canggung

“Kenapa ?” Aku bertanya dengan heran

“Mereka kan juga teman kita “. Lanjutku

“Iya tau , tapi kalau kita mengajak mereka seakan-akan kita itu memaksa mereka untuk ikutan memberi kejutan padahal dalam hati mereka , mereka enggak mau”. Jawab Tiara

Aku terkejut mendengar pernyataan Tiara dan sepertinya yang lain juga setuju dengannya . Padahal setauku Ira dan Santi adalah orang yang paling baik yang pernah ku kenal . Mereka tidak mungking berpikiran seperti itu . Mereka selalu membantu temannya kalau temannya membutuhkan bantuan mereka . Aku jadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi . Akhir-akhir ini , tidak . Sudah lama sekali Ira dan Santi tidak berkumpul dengan kami . Bahkan saat pindah rumah pun , mereka tidak datang untuk makan malam bersama . Mereka datang untuk melihat rumah kos baru kami pertama kali saat ada kerja kelompok saja .

“Ini semakin aneh”. Aku bergumam dalam hati

Kejutan untuk Nia pun sukses dilaksanakan . Nia sangat senang sekali . Kami berfoto bersama dan mereka memposting foto tersebut . Aku tidak ingin memposting foto tersebut , aku merasa tidak enak dengan Ira dan Santi .

“Kamu kenapa gak posting fotonya ri ?” Tanya Nia

“Gak apa-apa ni , ini kan momen kamu . Dengan kamu memposting foto kita juga teman-temanmu juga tau kalo aku ada disana”. Jawabku .

Keesokan harinya , kami ingin memasak bersama karena sudah lama tidak masak bersama . Namun saat Aya ingin memasak air , kompor gasnya tidak bisa digunakan . Api tidak mau keluar . Saat di cek , gasnya sudah habis . Aya pun memberitahukan kepada kami . Kami yang mengetahui itu pun tidak jadi untuk memasak bersama . Aya yang saat itu juga dekat dengan Sifa , mengajaknya untuk membeli gas . Namun Sifa menolaknya . Aku yang di sebelah kamar Sifa pun mendengar percakapan mereka .

“Sif , kita beli gas yuk . Biar bisa masak bareng”. Ajak Aya

“Gak ah ! Aku kan jarang make gas , ngapain juga ikutan beli”. Jawab Sifa dengan kesal

Aku yang mendengar Sifa mengatakan itu tak percaya . Kita hidup bersama selama berbulan-bulan . Sudah jelas bahwa kita sering masak bersama . Dia juga sering masak jika dia lapar . Tapi kenapa dia tak mau diajak untuk membeli gas ? Dan haruskah dia menolak ajakan itu dengan nada kesal ? Akhir – akhir ini Sifa juga berbicara ketus kepada kami . Aku tidak tau sebabnya apa .

Aku berusaha untuk mengorganisasikan uang untuk keperluan bersama . Seperti iuran gas , air minum dan sabun pencuci piring . Namun iuran gas dan air minum tidak berlangsung lama . Mereka sering lupa untuk memberikan iuran jika waktunya tiba . Padahal iuran untuk gas hanya 2 ribu . Sedangkan untuk air minum , terlalu tidak adil jika bergilir membelinya . Karena sebagian dari mereka tidak banyak yang minum . Jadi aku membuat aturan baru untuk iuran , sebulan 5 ribu . Untuk air minum , kami memutuskan untuk membeli masing-masing . Awalnya itu berjalan dengan baik , tapi lama kelamaan tidak . Mereka mulai lupa lagi dengan iuran itu . Dan berjalannya waktu , aku dan teman-temanku jarang sekali kumpul akhir-akhir ini . Aku melihat bahwa Mita , Tiara dan Claudia hang out berempat dengan teman kelasku yang bernama Ratna . Mereka selalu bersama di kelas maupun luar kelas . Kami jarang makan siang bersama lagi . Aku juga sudah tidak dekat dengan Sifa lagi , aku rada jengkel dengan sikapnya akhir-akhir ini . Mita , Tiara dan Claudia juga tidak pernah mengajak aku ataupun Sifa makan bersama lagi . Nia sudah berada di dunianya sendiri . Aku pun makan sendirian di kantin kampus . Ira menghampiriku .

“Hai ri , kok makan sendirian ?” tanya Ira

“Hai ra . Hahah , lagi pingin aja “ jawabku dengan senyum masam

Ira pun bergabung makan bersama denganku . Rasanya sudah lama sekali aku tidak makan bersamanya . Aku ingin sekali menanyakan kenapa dia sudah tidak kumpul lagi bersama kami . Namun aku ragu . Aku takut dengan fakta yang akan kudengar , tapi aku juga tak bisa diam terus menerus . Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya .

“Ra , kamu kenapa kok jarang kumpul lagi bareng kita ?” tanyaku dengan secepat kilat dan berusaha tidak menatap matanya

“Hahaha , kenapa ? Apakah kamu merasakan hal-hal aneh ?” jawabnya

Aku pun sontak menatapnya .

“Hal aneh apa ?” tanyaku terkejut

“Ya hal aneh” jawabnya tersenyum

Aku menatapnya dan berpikir .

“Apakah maksudmu sifat mereka yang aneh ?” Aku kembali bertanya

“Kalau benar sifat mereka , iya . Aku merasa aneh sekali , kupikir ini normal . Tapi setelah kupikir-pikir , memang aneh”

“Kamu mengatakan aneh 3 kali , hahah” jawabnya

“Sebenarnya ada apa sih ra ?” Aku penasaran

“Kamu terlalu polos untuk berteman ri . Menganggap semua orang itu baik . Tapi sebenarnya tidak . Aku mengetahui bahwa Tiara dan Mita membicarakan Sifa . Bilang Sifa egois , ketus , dan hanya ingin enak sendiri . Claudia hanya mementingkan sosial medianya saat kumpul bersama kalian . Sekarang aku tanya , waktu kamu sakit dulu dan sebelum meminta bantuanku apakah kamu meminta bantuan mereka ?”

“Iya”

“Apakah mereka bisa membantumu ? Tidak kan ? Dan kamu pun akhirnya ke klinik sendirian. Maafkan aku tak bisa membantumu karena aku diluar kota”

“Tak apa”.

“Saat kamu dirumah kos , dan mengurus segala keperluan yang seharusnya diurus bersama apakah mereka membantumu ?”

“Tidak”

“Ria , kamu harus berpikir dulu sebelum melabeli seseorang bahwa mereka teman dekatmu. Oh iya , aku mendengar juga Sifa mengatakan bahwa waktu Sifa ingin es krim kamu berkata nanti beli , Sifa mengira kamu akan membelikannya . Ternyata kalian bayar masing-masing , dia sangat kesal . Padahal kamu sering sekali membelikan dia snack . Aku tak habis pikir “.

“Benarkah dia sangat kesal ? Tapi sepertinya itu memang salahku , aku berbicara nanti kita beli seakan aku akan membelikannya”.

“Tapi tak seharusnya dia kesal mengingat kamu sudah banyak sekali membelikan dia snack”.

Saat kupikir-pikir lagi , semua waktu yang kuhabiskan bersama mereka terasa aneh . Terasa tak nyata . Aku juga merasa mereka memang jarang membantuku saat aku memang butuh bantuan . Mereka akan membantuku jika mereka punya urusan yang sama denganku . Jadi selama ini apakah aku dianggap teman oleh mereka ? Mereka tak pernh lagi mengajak ku kumpul bersama atau pun makan siang lagi . Mereka juga tak pernah mengajakku jalan-jalan lagi . Setelah semua yang dikatakan Ira , aku merenung dan memikirkan semua waktu yang kuhabiskan bersama mereka . Aku merasa sakit hati setelah memikirkan semua itu . Sejak saat itu aku jarang sekali kumpul dengan mereka . Malah hampir tak pernah . Aku selalu pergi sendirian , ke kampus , ke toko buku , ke mall , bahkan nonton bioskop sendirian sampai suatu hari aku makan siang di mall dan seorang wanita tua bertanya padaku ,

“Hai cantik , kenapa kamu makan sendirian disini ? Dimana temanmu ?” tanyanya

Aku pun menjawab dengan tersenyum “Teman ? Aku tak tau apa itu teman”.

The End

Guys , makasih yang udah mau baca sampai selesai :)
Feedbacknya ditunggu guys , berarti banget buat aku :)
Sekali lagi terima kasih

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penggunaan Delicious, Yummy, Dan Tasty Dalam Kalimat Bahasa Inggris

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN TEACHER CENTERED LEARNING (TCL)

Pengertian Seni Aliran Dekoratif